materi keliling dan luas bangun datar kelas 3 sd
Memahamidan mencari luas dan keliling dari beberapa bangun, seperti persegi, persegi panjang, jajaran genjang, dan segitiga Menguraikan bangun datar untuk menghitung luas 2 Dapatkan 3 dari 4 pertanyaan untuk naik level! Luas jajaran genjang. Misi kami adalah memberikan pendidikan kelas dunia secara gratis kepada siapa pun, di mana saja
SoalMatematika Kelas 3 SD Bab Luas dan Keliling Persegi dan Persegi Panjang Dilengkapi Kunci Jawaban. Bimbingan Belajar Brilian. (Jika ingin mendownload soal ini, berikut linknya : Link Download Soal Matematika Kelas 3 SD bab Bangun Datar Dan Kunci jawaban) B.
NoKompetensi Dasar Kelas Materi Pokok Indikator Soal Level kognitif No Soal Bentuk Soal Tingkat Kesukaran 1. 4.4 Menghitung keliling dan luas bangun datar bila unsur - unsure bangun datar yang diketahui XI Keliling dan Luas persegi dan persegi panjang Menghitung keliling persegi panjang L2 2 Esai Sedang 2 4.4 Menghitung keliling dan luas
BacaJuga: Bahan Ajar Daring Matematika Daring Kelas 4, 5 dan 6 SD. Saat ini pendidik diharapkan mampu mengoperasikan komputer serendah-rendahnya dapat menggunakan microsoft office dan juga Power Point atau PPT. Memang pendidik yang dapat mengoperasikan komputer belum menentukan pendidik itu profesional atau tidak tetapi untuk saat ini pendidik dituntut untuk mampu mengoperasikan komputer agar
Untukmenghitung luas dan keliling belah ketupat kita gunakan rumus : Luas = ½.d1.d2 Keliling = s + s + s +s atau Keliling = 4.s g. Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.
Application Of Single Phase Induction Motor. Bapak/Ibu yang saat ini sedang mengajar atau memiliki anak yang duduk di bangku kelas 3, melalui artikel ini, Zenius telah menyiapkan rangkuman materi Matematika kelas 3 SD semester 1 dan 2 secara lengkap. Seperti yang diketahui, Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit tidak hanya bagi siswa kelas 3 namun juga untuk siswa di tingkat kelas lainnya. Dengan demikian, pada artikel ini, Zenius akan membahas apa saja materi Matematika kelas 3 SD dan contoh soalnya. Contoh soal Matematika kelas 3 SD yang dibahas di artikel ini akan berdasarkan materi yang dipelajari oleh siswa kelas 3 nantinya. Jadi, apa saja materi pelajaran Matematika kelas 3 SD dan contoh soalnya? Simak penjelasan berikut. Materi Matematika Kelas 3 SD Semester 1 dan 2 Contoh Soal Matematika Kelas 3 SD dan PembahasanBAB 1 – Letak Bilangan pada Garis BilanganBAB 2 – Operasi Hitung Penjumlahan & Pengurangan BAB 3 – Operasi Hitung Perkalian & Pembagian BAB 4 – Masalah yang Melibatkan UangBAB 5 – Pengukuran Waktu, Panjang, dan Berat BAB 6 – Hubungan antar Satuan Waktu, Panjang, dan BeratBAB 7 – PecahanBAB 8 – Unsur dan Sifat Bangun Datar SederhanaBAB 9 – Jenis dan Besar SudutBAB 10 – Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Materi Matematika Kelas 3 SD Semester 1 dan 2 Dalam materi Matematika kelas 3 semester 1 dan 2, siswa akan mempelajari beberapa topik bab, seperti letak bilangan pada garis bilangan, operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, uang, pengukuran waktu, panjang, dan berat, pecahan, unsur dan sifat bangun datar, jenis-jenis sudut, dan keliling luas persegi dan persegi panjang. Bapak/Ibu sebaiknya mengajarkan konsep dasar, teori, rumus, dan contoh pengaplikasiannya dalam dunia nyata dari setiap topik pada pelajaran Matematika kelas 3 SD. Selanjutnya, Zenius sudah mempersiapkan video pembelajaran yang menarik agar mempermudah Bapak/Ibu dan juga siswa untuk mempelajari materi pelajaran Matematika kelas 3 SD. Nah, di video-video tersebut, pembahasan mengenai konsep dan teori dari pelajaran Matematika akan dikemas dengan animasi, gambar, dan coretan tangan pengajar dengan warna-warni yang menarik. Hal tersebut bertujuan untuk membantu siswa mengerti konsep dan teori dari materi pelajaran Matematika kelas 3 SD dengan lebih mudah. Berikut link Zenius yang dapat Bapak/Ibu akses untuk mengajarkan materi Matematika kelas 3 SD dengan lebih lengkap. BAB 1 – Letak Bilangan pada Garis Bilangan BAB 2 – Operasi Hitung Penjumlahan & Pengurangan BAB 3 – Operasi Hitung Perkalian & Pembagian BAB 4 – Masalah yang Melibatkan Uang BAB 5 – Pengukuran Waktu, Panjang, dan Berat BAB 6 – Hubungan antar Satuan Waktu, Panjang, dan Berat BAB 7 – Pecahan BAB 8 – Unsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana BAB 9 – Jenis dan Besar Sudut BAB 10 – Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Dalam link tersebut, selain bisa mengakses video pembelajaran, Bapak/Ibu juga bisa melihat latihan soal-soal. Setelah membahas apa saja list materinya, selanjutnya, Zenius akan membahas contoh soal Matematika kelas 3 SD per babnya. Bapak/Ibu dapat menyimak penjelasan berikut ini. Contoh Soal Matematika Kelas 3 SD dan Pembahasan Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dalam materi pelajaran Matematika kelas 3 SD, ada 10 bab yang akan siswa pelajari dan kuasai. Lalu, untuk menguji kemampuan siswa terhadap materi Matematika yang sudah dipelajari, Bapak/IBu bisa mencoba untuk memberikan beberapa contoh soal berikut. Pastikan siswa mencoba menghitung dan menjawab soal ini sendiri, dan setelahnya melihat pembahasan yang ada. BAB 1 – Letak Bilangan pada Garis Bilangan Pada materi Matematika kelas 3 semester 1 yang pertama ini siswa akan belajar menjumlah dan mengurangi angka dengan menggunakan garis bilangan seperti di bawah ini. Urutkan bilangan-bilangan di bawah ini dari terkecil hingga terbesar. 818, 817, 821, 820, 822, 819 A. 817, 818, 819, 820, 821, 822 B. 819, 818, 817, 820, 821, 822 C. 822, 821, 820, 819, 818, 817 Pembahasan Untuk mengurutkan bilangan-bilangan tersebut dari terkecil hingga terbesar dapat dilihat dari angka ratusan terlebih dahulu. Angka ratusan dari semua angka yang ada adalah sama, yaitu 800. Selanjutnya, lihat angka puluhan dari setiap angka dan didapatkan bahwa 17 merupakan angka terkecil dan 22 adalah angka tersebar. Dengan demikian, bilangan-bilangan tersebut dapat diurutkan menjadi 817, 818, 819, 820, 821, 822. Jadi, jawabannya adalah A. Cek rangkuman materi bilangan cacah kelas 3 SD dan garis bilangan lebih lengkapnya di sini ya Membilang Secara Urut – TeoriMembilang Secara Urut – Latihan SoalMengurutkan & Membandingkan Dua Bilangan – TeoriMengurutkan & Membandingkan Dua Bilangan – Latihan SoalMenentukan Bilangan di Antara Dua Bilangan – TeoriMenentukan Bilangan di Antara Dua Bilangan – Latihan SoalMengurutkan & Menentukan Letak Bilangan pada Garis BilanganMenaksir Bilangan yang Ditentukan Letaknya pada Garis Bilangan – TeoriMenaksir Bilangan yang Ditentukan Letaknya pada Garis Bilangan – Latihan SoalMenentukan Pola pada Barisan Bilangan – TeoriMenentukan Pola pada Barisan Bilangan – Latihan SoalLetak Bilangan pada Garis Bilangan – Latihan Ulangan Pilihan Ganda BAB 2 – Operasi Hitung Penjumlahan & Pengurangan Cek rangkuman dan contoh soal pelajaran SD tentang operasi hitung dan penjumlahan di sini ya Penulisan Bilangan dalam Bentuk Panjang – TeoriPenulisan Bilangan Bentuk Panjang – Latihan SoalNilai Tempat Sampai Ribuan – TeoriNilai Tempat Sampai Ribuan – Latihan SoalOperasi Penjumlahan Tanpa & dengan Menyimpan – TeoriOperasi Penjumlahan Tanpa & dengan Menyimpan – Latihan SoalOperasi Pengurangan tanpa Meminjam & dengan Meminjam – TeoriOperasi Pengurangan tanpa Meminjam & dengan Meminjam – Latihan SoalMasalah yang Melibatkan Penjumlahan & PenguranganOperasi Hitung Penjumlahan & Pengurangan – Latihan Ulangan Pilihan Ganda BAB 3 – Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Tiga orang anak mengantre untuk dibagikan balon yang masing-masing mendapat jumlah yang sama. Total balon yang ada adalah 42 buah. Berapa balonkah yang didapat satu orang? A. 7 balon B. 12 balon C. 14 balon Pembahasan 42 3 = 30 + 12 3 = 10 + 4 = 14 Masing-masing anak akan mendapatkan 14 balon. Jadi, jawabannya adalah C. Semua bisa terjawab ketika siswa sudah memahami materi kelas 3 sd semester 1 tentang operasi hitung perkalian dan pembagian di bawah ini Operasi Hitung Perkalian & Pembagian – TeoriOperasi Hitung Perkalian – Latihan SoalOperasi Hitung Pembagian – Latihan SoalOperasi Hitung Perkalian & Pembagian Dua Digit Lebih – Latihan SoalOperasi Hitung Campuran – TeoriOperasi Hitung Campuran – Latihan SoalPerkalian dan Pembagian – Latihan Ulangan Pilihan Ganda BAB 4 – Masalah yang Melibatkan Uang Satu potong roti harganya 500 rupiah. Jack membawa uang rupiah. Berapa potong roti yang bisa dibeli Jack paling banyak? A. 10 potong B. 20 potong C. 30 potong Pembahasan Jumlah maksimum roti yang bisa dibeli Jack dengan jumlah uang dapat dihitung sebagai berikut 500 x jumlah maksimum roti = jumlah maksimum roti = 500 = 20 Jumlah maksimum roti yang dapat dibeli oleh Jack adalah 20 potong. Jadi, jawabannya adalah B. Supaya bisa lebih paham, langsung cek pembahasan dan contoh soal materi kelas 3 SD semester 1 yang berkaitan dengan perhitungan uang di bawah ini Berbagai Nilai Mata Uang Rupiah – TeoriBerbagai Nilai Mata Uang Rupiah – Latihan SoalNilai Sekelompok Mata Uang – TeoriNilai Sekelompok Mata Uang – Latihan SoalKesetaraan Nilai Mata Uang – TeoriKesetaraan Nilai Mata Uang – Latihan SoalTaksiran Jumlah Harga dari Sekelompok Barang – TeoriTaksiran Jumlah Harga dari Sekelompok Barang – Latihan SoalPenentuan Jenis Barang yang dapat Dibeli Jika Diketahui Harga Satuan Barang dan Jumlah Uang yang Dimiliki – TeoriPenentuan Jenis Barang yang dapat Dibeli Jika Diketahui Harga Satuan Barang & Jumlah Uang yang Dimiliki – Latihan SoalMasalah yang Melibatkan Uang – Latihan Ulangan Pilihan Ganda Download ZeniusLand Aplikasi edukasi online dipenuhi dengan cerita seru dan permainan interaktif, untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Dirancang khusus untuk anak usia 7–12 tahun. BAB 5 – Pengukuran Waktu, Panjang, dan Berat Ilustrasi Timbangan dok Pixabay oleh stevepb Kamu pernah dong liat alat ini di pasar? Ini adalah timbangan beras, bisa terigu juga sih, kadang tukang buah juga pakai ini. Tapi pernah gak sih terpikir olehmu kalau timbangan ini digunakan untuk mengukur tinggi badan? Atau menghitung lama waktu? Bisa gak ya? Ternyata alat ukur punya fungsi masing-masing lho, di materi Matematika kelas 3 semester 1 kali ini, siswa akan mengenali pasangan alat ukur dengan fungsinya Alat Ukur Sesuai Fungsinya – TeoriAlat Ukur Sesuai Fungsinya – Latihan SoalAlat Ukur dalam Pemecahan MasalahPengukuran Waktu, Panjang, dan Berat – Latihan Ulangan Pilihan Ganda BAB 6 – Hubungan antar Satuan Waktu, Panjang, dan Berat Hari ini guru di sekolah memberikan PR. Saat melihat PR tersebut, kamu bilang ke temanmu kalau kamu butuh waktu 3 hari untuk menyelesaikan PR. Terus temanmu jawab, kalau dia cuman butuh waktu 1 minggu untuk menyelesaikan PR itu. Lalu kamu bingung, kok cuman? Bukannya 1 minggu lebih lama dari 3 hari ya? Tapi kan angka 3 lebih besar dari angka 1? Nah, masalah ini berhubungan dengan pengukuran waktu. Di bab kali ini, siswa akan mengenal hari, minggu, bulan hingga tahun. Selain belajar pengukuran waktu, pada materi yang termasuk ke dalam materi Matematika kelas 3 semester 2 ini, siswa juga akan mempelajari tentang pengukuran panjang dan berat. Hubungan antar Satuan Waktu – TeoriHubungan antar Satuan Waktu – Latihan SoalHubungan antar Satuan Panjang – TeoriHubungan antar Satuan Panjang – Latihan SoalHubungan antar Satuan Berat – TeoriHubungan antar Satuan Berat – Latihan SoalHubungan antar Satuan Waktu, Panjang, dan Berat – Latihan Ulangan Pilihan Ganda BAB 7 – Pecahan Harry mempunyai 24 butir kelereng. Satu per enam dari kelereng tersebut diberikan kepada Ginny. Berapa butir kelereng yang diterima Ginny? A. 4 butir B. 5 butir C. 6 butir Pembahasan Jumlah kelereng Harry adalah 24 butir. Jika ⅙ dari kelereng yang ia miliki diberikan ke Ginny, maka hitungannya akan menjadi seperti ini ⅙ x 24 = 24/6 = 4 butir Jadi, jawabannya adalah A. Supaya bisa memahami apa itu pecahan dan bagaimana menghitung pecahan, bisa langsung cek pembahasan dan contoh soal dari pelajaran Matematika kelas 3 SD semester 2 di bawah ini ya Mengenal Pecahan – TeoriMengenal Pecahan – Latihan SoalMembandingkan Pecahan Sederhana – TeoriMembandingkan Pecahan Sederhana – Latihan SoalMemecahkan Masalah yang Melibatkan Pecahan SederhanaPecahan – Latihan Ulangan Pilihan Ganda BAB 8 – Unsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana Kamu tau gak sih kenapa ada yang namanya persegi empat? Atau segitiga? Atau mungkin persegi panjang? Segi empat disebut sebagai segi empat karena memiliki sisi empat buah, sama halnya dengan segitiga. Tapi kalo persegi panjang, bukannya sisinya empat juga ya? Kok namanya beda? Nah, di materi Matematika kelas 3 semester 2 ini, kamu akan belajar mengenai sifat dan unsur bangun datar secara lebih detail. Langsung cek di sini ya Sifat-Sifat Bangun Datar Sederhana – TeoriSifat-Sifat Bangun Datar Sederhana – Latihan SoalMenggambar Bangun Datar Sederhana sesuai dengan Sifat-Sifat yang DiberikanUnsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana – Latihan Ulangan Pilihan Ganda BAB 9 – Jenis dan Besar Sudut Ilustrasi Busur yang digunakan dalam menghitung besaran sudut dok Pixabay oleh ds_30 Suatu hari kamu diminta membawa busur ke sekolah. Gurumu bilang, busur akan digunakan untuk menghitung sudut. Sebenarnya apa sih sudut itu? Jadi sudut adalah kombinasi dari dua garis dengan titik akhir yang sama. Lewat materi Matematika kelas 3 semester 2 yang satu ini, kamu akan banyak belajar mengenai jenis-jenis dan besaran pada sudut. Sudut dari suatu Benda atau Bangun – TeoriSudut dari Suatu Benda atau Bangun – Latihan SoalPengertian Sudut – TeoriPengertian Sudut – Latihan SoalMengurutkan Besar Sudut – TeoriMengurutkan Besar Sudut – Latihan SoalJenis-Jenis Sudut – TeoriJenis-Jenis Sudut – Latihan SoalSudut sebagai Jarak Putar – TeoriSudut sebagai Jarak Putar – Latihan SoalJenis dan Besar Sudut – Latihan Ulangan Pilihan Ganda BAB 10 – Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Bab terakhir dalam materi Matematika kelas 3 semester 2 adalah tentang keliling dan luas persegi serta persegi panjang. Contoh yang sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari misalnya, saat pelajaran olahraga, Pak Guru memintamu dan teman-teman berlari kecil mengelilingi lapangan sepak bola. Tapi baru setengah putaran berlari, kamu dan teman-temanmu udah gak kuat. Temanmu bilang, ini karena lapangannya yang terlalu besar. Ilustrasi Lapangan yang diukur dalam Matematika dok Pixabay oleh bottomlayercz0 Kemudian Pak Guru bilang kalau panjang lapangan adalah 10 meter dan lebar lapangan adalah 7 meter. Tapi kamu berpikir, kalau dengan panjang dan lebar segitu, berapa keliling lapangan sebenarnya ya? Untuk menjawab pertanyaan ini, siswa bisa belajar soal pelajaran kelas 3 SD Matematika yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi dan persegi panjang berikut ini Keliling Persegi dan Persegi Panjang – TeoriKeliling Persegi dan Persegi Panjang – Latihan SoalLuas Persegi dan Persegi Panjang – TeoriLuas Persegi dan Persegi Panjang – Latihan SoalKeliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang – Latihan Ulangan Pilihan Ganda Bapak/Ibu, jadi itu materi pelajaran Matematika kelas 3 SD semester 1 dan 2 serta contoh soal dari beberapa materinya. Jika Bapak/Ibu ingin mengetahui lebih banyak contoh soal, cukup mengakses link dari setiap bab yang sudah dicantumkan di atas. Semoga bermanfaat! Jika Bapak/Ibu ingin memahami mata pelajaran di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Zenius punya berbagai paket belajar pilihan yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa-siswa. Silahkan klik gambar di bawah ini untuk info lengkapnya ya. Penulis Ni Kadek Namiani Tiara Putri – SEO Writer Intern ZeniusUpdate by Sabrina Mulia Rhamadanty
- Teman-teman pasti sering melihat atau menggambar bentuk bangun datar. Ada banyak bentuk bangun datar yang merupakan materi kelas 3 SD tema 4. Bangun datar terdiri dari bentuk yang berbeda-beda dan digolongkan dalam beberapa jenis. Sementara itu, bangun datar merupakan suatu bentuk dua dimensi yang memiliki luas dan keliling. Selain itu, bangun datar memiliki sisi, sudut, dan beberapa memiliki garis simetris dengan bentuk yang beraturan. Baca Juga Cari Jawaban Kelas 4 SD, Apakah Segi Banyak adalah Kurva Tertutup? Berikut akan dijelaskan tentang ciri-ciri dan berbagai jenis bangun datar. 1. Lingkaran Lingkaran merupakan bentuk bangun datar yang terdiri dari semua titik dalam bidang yang berjarak tertentu dari titik pusat. Bangun datar ini tersusun dari kurva da bukan gari lurus, sehingga bukan termasuk poligon. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
denamorado/freepik Ada banyak jenis bangun datar yang memiliki ciri berbeda. - Teman-teman pasti akan diajarkan tentang bangun datar saat belajar matematika atau menggambar, seperti pada materi kelas 3 SD tema 4. Pada materi kali ini, kita akan berkenalan tentang bangun datar dan ciri-ciri setiap jenisnya. Bangun datar ini bisa teman-teman temukan di berbagai tempat termasuk pada banyak benda. Agar lebih jelas, mari simak penjelasan berikut tentang bangun datar dan jenis-jenisnya. Bangun Datar Bangun datar merupakan suatu bentuk dua dimensi dari bangunan-bangunan yang memiliki permukaan datar. Pada bangun datar ini juga diartikan sebagai bidang datar yang dibatasi oleh garis lurus dan garis lengkung. Tiap garis yang membentuk bangun datar disebut dengan sisi. Dari pertemuan dua sisi itu akan membentuk sudut yang besarannya akan berbeda pada setiap jenisnya. Pada bangun datar biasanya teman-teman bisa menemukan luas, panjang, lebar, serta keliling. Jenis bangun datar pun cukup beragam, ada lingkaran, persegi, segitiga, jajar genjang, belah ketupat, limas, persegi panjang, dan lain sebagainya. Baca Juga Menjawab Pertanyaan dari Teks Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
ArticlePDF AvailableAbstractMathematics learning is a teaching and learning process that is built by teachers to develop students’s thinking creativity in constructing the procedural knowledge for mathematics. The research aims to determine the increase in students' procedural knowledge of the implementation of Gasing mathematical methods on around and the wide flatness, the subject matter of fourth grade students. This study used quantitative research. The study took a sample of a class of 39 students of SDN Plamongansari 01 Semarang. This type of research uses pre-experiment design with the pretest-posttest one group research design. The data obtained were analyzed statistically using the t-test. The test results show that Ho is rejected at the 5% confidence level, or there is a difference between student scores on pre-test and post-test. It means that the implementation of the mathematical method can improve the procedural knowledge of fourth grade of Elementary School students on the subject matter of circumference and area of planes. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Journal of Honai Math, Vol. 2, No. 2, pp. 143-150, Oktober 2019 JOURNAL OF HONAI MATH 143 p-ISSN 2615-2185 e-ISSN 2615-2193 PEMBELAJARAN KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE MATEMATIKA GASING Ryky Mandar Sary, Ristiana Universitas PGRI Semarang, Jl. Sidodadi Timur, Semarang 50232, Indonesia Email Rykymandarsary Abstrak Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa dalam mengkonstruksi suatu pengetahuan prosedural terhadap materi matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan prosedural siswa akibat implementasi metode matematika gasing materi keliling dan luas bangun datar pada siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperiment dengan menggunakan desain penelitian one group pretest-posttest. Penelitian mengambil sampel satu kelas yang berjumlah 39 siswa SDN Plamongansari 01 Semarang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji t. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Ho ditolak pada taraf kepercayaan 5%, atau terdapat perbedaan antara nilai siswa pada pretest dan posttest. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi metode matematika gasing dapat meningkatkan pengetahuan prosedural siswa Kelas IV Sekolah Dasar pada materi keliling dan luas bangun datar. Kata kunci Metode Matematika Gasing, Pengetahuan Prosedural, Sekolah Dasar. Abstract Mathematics learning is a teaching and learning process that is built by teachers to develop students’s thinking creativity in constructing the procedural knowledge for mathematics. The research aims to determine the increase in students' procedural knowledge of the implementation of Gasing mathematical methods on around and the wide flatness, the subject matter of fourth grade students. This study used quantitative research. The study took a sample of a class of 39 students of SDN Plamongansari 01 Semarang. This type of research uses pre-experiment design with the pretest-posttest one group research design. The data obtained were analyzed statistically using the t-test. The test results show that Ho is rejected at the 5% confidence level, or there is a difference between student scores on pre-test and post-test. It means that the implementation of the mathematical method can improve the procedural knowledge of fourth grade of Elementary School students on the subject matter of circumference and area of planes. Keywords Math Gasing Method, Procedural Knowledge, Elementary School. PENDAHULUAN Sekolah dasar merupakan jenjang awal dalam sistem pendidikan di Indonesia yang melandasi jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 37 menjelaskan bahwa pembelajaran di Journal of Honai Math, Vol. 2, No. 2, pp. 143-150, Oktober 2019 Sary & Ristiana, Pembelajaran Keliling dan Luas Bangun Datar Menggunakan Metode Matematika Gasing 144 sekolah dasar mencakup berbagai muatan mata pelajaran, salah satu muatan yang penting untuk dipelajari pada jenjang ini adalah matematika. Disisi lain, perlu bagi semua orang untuk mengenal matematika, memahami peran dan manfaat matematika ke depan Hamzah dan Muhlisrarini, 2014. Sehingga, materi matematika menjadi salah satu materi yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar. Hasil wawancara bersama guru di kelas IV salah satu SD Negeri di Kota Semarang diketahui bahwa permasalahan di kelas pada saat proses belajar mengajar matematika bahwa “proses belajar matematika berjalan dengan lancar dan sebagian siswa mengikuti pelajaran dengan aktif. Namun disini timbul permasalahan, masih ada siswa yang belum bisa menyelesaikan soal matematika dengan langkah-langkah yang benar”. Selain itu keaktifan siswa saat pembelajaran dikelas yaitu “masih banyak siswa yang tidak aktif bahkan cenderung bosan atau malas”. Kendala yang dihadapi guru di kelas IV salah satu SD Negeri di Kota Semarang adalah “ masih ada siswa yang belum menguasai rumus dan belum hafal tentang perkalian dan pembagian”. Kendala tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa bahwa “ hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan materi keliling dan luas bangun datar lebih dari 50% jumlah siswa yang belum mencapai KKM yang ditentukan, yaitu 65”. Permasalahan yang dihadapi siswa Kelas IV SD Negeri di Kota Semarang tergolong permasalahan tingkat dasar dalam pembelajaran Matematika. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah penerapan metode pembelajaran yang tepat. Metode Matematika Gasing adalah salah satu yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran matematika. Metode Gasing adalah cara belajar matematika secara Gampang, ASyIk, dan MenyenaNGkan Surya, 2018; Armianti, dkk. 2016. Shanty dan Wijaya 2012 mendeskripsikan Matematika GASING sebagai proses pembelajaran yang membuat siswa belajar secara easy, fun, and enjoyable. Melalui Metode Gasing, siswa tidak hanya menghafal rumus yang diberikan guru, tetapi dapat mempelajari bagaimana menemukan rumus tersebut Prahmana & Suwasti, 2014. Sehingga, metode Gasing dapat dijadikan salah satu solusi untuk menyelesaikan problematika pembelajaran matematika siswa, salah satunya pembelajaran keliling dan luas bangun datar. Implementasi metode gasing dalam pembelajaran keliling dan luas bangun datar pada mata pelajaran matematika diharapkan dapat menambah variasi metode Journal of Honai Math, Vol. 2, No. 2, pp. 143-150, Oktober 2019 Sary & Ristiana, Pembelajaran Keliling dan Luas Bangun Datar Menggunakan Metode Matematika Gasing 145 pembelajaran di kelas. Syarif 2015 dan Prahmana 2017 menjelaskan bahwa Metode matematika Gasing adalah suatu metode pembelajaran matematika dengan menggunakan cara yang lebih sederhana serta pembelajarannya dapat dipadukan dengan pendekatan logika dan meminimalisir penggunaan rumus serta menekankan kepada suatu pembelajaran yang berupa kegiatan eksplorasi nyata konkret dari materi-materi yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi bahwa proses belajar masih terpaku pada buku, guru sudah mengadakan variasi media, namun masih kurang optimal mengadakan variasi model dan metode pembelajaran. Hal ini berakibat kepada siswa yang menjadi kurang begitu memperhatikan saat pelajaran berlangsung Mumu & Tanujaya, 2018; Mahmud, dkk. 2019; Jemudin, Makur, & Ali, 2019; Astutik & Aniningsih, 2019; Aini & Sumargiyani, 2018. Disisi lain, hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode matematika Gasing dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika Syarif, 2015; Prahmana, 2017; Prahmana & Suwasti, 2014; Armianti, dkk. 2016; Shanty & Wijaya, 2012; Nuari, dkk. 2019. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya peningkatan pengetahuan prosedural siswa kelas IV Sekolah Dasar melalui implementasi metode matematika gasing pada materi pelajaran keliling dan luas bangun datar. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Postest, dengan mengimplementasikan metode Matematika Gasing pada materi pembelajaran keliling dan luas bangun datar. Adapun pengetahuan prosedural merupakan hasil yang ingin dilihat setelah proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plamongansari 01, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Plamongansari 01 Semarang yang berjumlah 39 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrument tes. Instrumen tes dalam bentuk tes tertulis dilaksanakan sebelum proses pembelajaran pre-test, dan setelah pembelajaran post-test. Instrumen tes tersebut masing-masing terdiri dari 6 butir soal dalam bentuk uraian. Sebelum tes diberikan kepada siswa, instrument tes tersebut di validasi secara kualitatif oleh dua dosen dan guru kelas IV SDN Plamongansari 01. Journal of Honai Math, Vol. 2, No. 2, pp. 143-150, Oktober 2019 Sary & Ristiana, Pembelajaran Keliling dan Luas Bangun Datar Menggunakan Metode Matematika Gasing 146 Pengukuran pengetahuan prosedural siswa sebelum dan sesudah perlakukan dilakukan dengan menggunakan pretest, LKS ke satu, LKS Pertemuan ke dua dan posttest. Pelaksanaan pretest dilaksanakan sebelum mengadakan pembelajaran pada pertemuan pertama. LKS Pertemuan ke satu dilaksanakan pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode matematika gasing pada materi luas bangun datar. LKS Pertemuan ke dua dilaksanakan pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode matematika gasing pada materi keliling bangun datar. Sedangkan pelaksanaan posttest dilaksanakan setelah pertemuan ke tiga. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode statistika, yaitu dengan uji t berpasangan paired samples t-test. Uji t berpasangan bertujuan untuk membandingkan rataan pengetahuan prosedural sebelum dan sesudah perlakuan sama atau tidak sama Moore, dkk. 2013. Sehingga, hipotesis yang diuji adalah H0 Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata siswa kelas IV SD, sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Gasing H1 Terdapat perbedaan nilai rata-rata siswa kelas IV SD, sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Gasing Analisis lebih lanjut untuk mengetahui peningkatan pengetahuan prosedural menggunakan uji Normalitas Gain. Uji Normalitas Gain adalah uji yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang peningkatan nilai siswa antara sebelum dan sesudah diterapkan suatu metode pembelajaran Jumiati, dkk. 2011. HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai yang diperoleh siswa, meliputi nilai pada pre-test, LKS pertemuan ke satu, LKS Pertemuan ke dua dan post-test dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Pre-test, LKS dan Post-test Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada post-test lebih besar dibandingkan nilai rata-rata siswa yang diperoleh pada pre-test. Peningkatan nilai siswa Journal of Honai Math, Vol. 2, No. 2, pp. 143-150, Oktober 2019 Sary & Ristiana, Pembelajaran Keliling dan Luas Bangun Datar Menggunakan Metode Matematika Gasing 147 tersebut diduga disebabkan oleh penggunaan metode Gasing. Hal tersebut juga tampak pada nilai yang diperoleh siswa pada dua LKS yang dikerjakan, dengan nilai siswa pada LKS ke dua lebih besar dibandingkan nilai siswa pada LKS pertemuan ke satu. Sehingga dapat dinyatakan bahwa setelah mengerjakan LKS, terdapat peningkatan pengetahuan prosedural siswa pada materi keliling dan luas bangun datar di SDN Plamongansari 01 Semarang. Meningkatnya nilai siswa setelah mengikuti pelajaran matematika dengan mengimplementasikan metode Gasing juga dilaporkan oleh sejumlah peneliti, antara lain Kolnel, Prahmana, dan Arifin 2015 yang melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama SMP, dan Armianti, dkk. 2016 yang melaksanakan penelitian di Sekolah Dasar. Lebih lanjut dilakukan uji statistika Uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode Gasing. Hasil analisis statistika dengan menggunakan uji t disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil analisis uji-t Tabel 2 menjelaskan bahwa diperoleh nilai thitung sebesar 15,146 dan nilai ttabel sebesar 1,991. Dengan kata lain thitung lebih besar dari tabel, sehingga terdapat cukup bukti untuk menolak H0. Berdasarkan hasil analisis statistika tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan prosedural siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran matematika pada materi pelajaran keliling dan luas bangun data, yang mengimplementasikan metode Gasing. Lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pengetahuan prosedural siswa pada materi keliling dan luas bangun datar, dilakukan dengan menggunakan analisis Uji N-Gain. Hasil uji N- Gain disajikan pada Tabel 3. Perhitungan uji rata-rata N-gain di atas didapat hasil perhitungan sebesar 0,556, seperti tampak pada Tabel 3. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan procedural siswa dalam dikelompokkan pada kategori sedang. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan prosedural siswa SD Journal of Honai Math, Vol. 2, No. 2, pp. 143-150, Oktober 2019 Sary & Ristiana, Pembelajaran Keliling dan Luas Bangun Datar Menggunakan Metode Matematika Gasing 148 pada materi keliling dan luas bangun datar, yang cukup baik jika diimpelementasikan metode matematika Gasing. Tabel 3. Uji N- Gain Nilai Pre-test dan Post-test Implementasi metode matematika gasing ini mengakibatkan siswa menjadi antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Piaget dalam Susanto 2013 yang menyatakan bahwa individu pada usia 7 sampai 11 tahun berada pada tahap operasional konkret. Individu pada tahap ini memerlukan aturan dan skenario dalam penggunaan logika untuk menunjang proses belajar. Keberhasilan metode matematika gasing didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Syarif 2015 berpendapat bahwa metode matematika gasing efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa materi keliling bangun datar. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kolnel, dkk. 2016. Menurut mereka, terdapat peningkatan pembelajaran metode matematika gasing materi perkalian bilangan dua angka dengan bilangan dua angka dengan rata-rata 0,42 dan kategori sedang. Lebih lanjut, penelitian Langi 2014 yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode matematika gasing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil-hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Ainurrahmi 2013, yang menyatakan bahwa penerapan metode gasing dapat meningkatkan minat dan kemampuan berhitung mata pelajaran matematika. SIMPULAN Implementasi Metode Matematika Gasing dapat meningkatkan pengetahuan prosedural siswa kelas IV Sekolah Dasar pada materi keliling dan luas bangun datar. Peningkatan pengetahuan proseduran siswa tergolong dalam kelopok sedang. DAFTAR RUJUKAN Aini, N., & Sumargiyani, S. 2018. Developing mathematics Student Activity Sheel SAS in transfornation for seventh grade students of SMP/MTs based curriculum Journal of Honai Math, Vol. 2, No. 2, pp. 143-150, Oktober 2019 Sary & Ristiana, Pembelajaran Keliling dan Luas Bangun Datar Menggunakan Metode Matematika Gasing 149 2014. Journal of Honai Math, 11, 56-66. Ainurrahmi, N. 2013. Penerapan metode gasing untuk meningkatkan minat belajar dan kemampuan berhitung mapel matematika siswa kelas IV SDN Jepang 1 Kudus Tahun 2012/2013. Skripsi. Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta. Armianti, A., Wildan, Robiansyah, R., Trissiana, O., & Prahmana, 2016. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa menggunakan pembelajaran Matematika GASING Gampang, ASyIk, dan menyenaNGkan. Jurnal Elemen, 21, 27-38. Astutik, H. S., & Aniningsih, P. 2019. Penerapan pembelajaran problem based learning berbantu virtual laboratory ditinjau dari hasil belajar dan kemampuan berpikir logis siswa SMP. Journal of Honai Math, 21, 25-36. Hamzah, A., & Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Jemudin, F. D., Makur, A. P., & Ali, F. A. 2019. Hubungan sikap belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa SMPN 6 Langke Rembong. Journal of Honai Math, 21, 1-12. Jumiati, & Akmalia, D. 2011. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Numbered Head Together NHT pada materi gerak tumbuhan di kelas VII SMP Sei Putih Kampar. Lentera, 22, 161-185. Kolnel, Prahmana, & Arifin, S. 2016. Pengaruh pembelajaran matematika gasing pada materi geometri terhadap hasil belajar siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Numeracy Journal, 21, 62-68. Langi, 2014. Metode Gasing Peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 3 kesu’ pada materi operasi perkalian dan pembagian melalui implementasi Metode Gasing. Jurnal KIP, 32, 589-597. Mahmud, R. S., Syamsuadi, A., & Nursakiah, N. 2019. Pembelajaran kooperatif STAD dengan strategi penugasan multi level instruction pada materi matematika. Journal of Honai Math, 21, 37-52. Moore, Notz, & Fligner, 2013. The Basic Practice of Statistics. New York W. H. Freeman and Company. Mumu, J., & Tanujaya, B. 2018. Desain pembelajaran materi operasi pada himpunan mengunakan permainan “lemon nipis”. Journal of Honai Math, 11, 14-23. Journal of Honai Math, Vol. 2, No. 2, pp. 143-150, Oktober 2019 Sary & Ristiana, Pembelajaran Keliling dan Luas Bangun Datar Menggunakan Metode Matematika Gasing 150 Nuari, Prahmana, & Fatmawati, I. 2019. Learning of division operation for mental retardations' student through Math GASING. Journal on Mathematics Education, 101, 127-142. Prahmana, 2017. The hypothetical learning trajectory on addition in Mathematics GASING. Southeast Asian Mathematics Education Journal, 51, 49-61. Prahmana, & Suwasti, P. 2014. Local instruction theory on division in mathematics GASING. Journal on Mathematics Education, 51, 17-26. Shanty, & Wijaya, S. 2012. Rectangular array model supporting students’ spatial structuring in learning multiplication. Journal on Mathematics Education, 32, 175-186. Surya, Y. 2018. Matematika Gampang Asyik dan Menyenangkan untuk Siswa SD/MI Kelas IV. Tangerang PT Kandel. Susanto, A. 2013. Teori belajar & Pembelajaran. Jakarta Prenadamedia Group. Syarif, H. 2015. Keefektifan Metode Matematika Gasing terhadap minat dan hasil belajar keliling bangun datar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Semarang UNNES Anisa Dwi RahayuRyky Mandar Sary Bagus Ardi Saputrohasil Berdasarkan studi pendahuluan dan penelitian yang relevan memberikan gambaran mengenai pembelajaran matematika di kelas dan komunikasi matematis siswa yaitu; siswa kesulitan menerapkan rumus dalam penyelesaian soal, kesulitan mengilustrasikan soal ke dalam model/gambar matematika dan kesulitan menjelaskan sebuah gambar bangun ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa materi balok dan tabung di kelas V SDN Grogol 01 Demak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Instrumen penelitian ini menggunakan tes, wawancara dan penelitian yang diperoleh adalah kemampuan komunikasi matematis siswa volume bangun ruang yang berada pada kategori sangat baik sebesar 0% atau sebanyak 0 siswa, kategori baik sebesar 13, 33% atau sebanyak 2 siswa dan kategori cukup sebesar 86,67% atau sebanyak 13 siswa. Secara umum, kemampuan komunikasi matematis siswa materi volume balok dan tabung rata-rata cukup purpose of this research is to understanding the role of line and angle learning design in students’ comprehension of mathematical concept and also to understanding the students’ learning result through LAS Lembar Aktivitas Mahasiswa or student activity paper that is based on the Indonesian Realistic Mathematics Education approach. The research method used in this research is design research. The result of this research shows that the activity of using props or drawing a clock circle could motivate the students in checking out the shaped angle, So the students will have the idea to calculate how big is the angle that is shaped by the clockwise and also to determine its types. So, the design that is used could help the students to understanding the concept of angle through the context of clock Sri AstutikPutri AniningsihThis study was conducted aimed at testing the effectiveness of the Problem Based Learning PBL learning model. The subjects of this study were eighth grade students of Muhammadiyah Middle School Aimas, Sorong Regency. The research method used was quasi-experimental. Data collection techniques in this study were observation, tests and questionnaires. The test instrument consisted of learning outcomes tests and students' logical thinking abilities. Questionnaires here contain questionnaires for students' responses to PBL learning using the VR Math application. The results of the study concluded that the experimental class had been given a Problem Based Learning PBL model using the VR Math application. The results of the sample obtained the highest learning outcomes scores of learning outcomes 72 and low 56, and the highest logical thinking ability 12 and low scores. 6. The values obtained were analyzed using one mathematical software obtained 1 the significance of < and t count materi keliling dan luas bangun datar kelas 3 sd